KUKAR.-Tak kurang dari 3 orang tewas saat Jembatan Kutai
Kartanegara runtuh. Puluhan orang mengalami luka-luka akibat peristiwa
tersebut. Selain itu beberapa unit mobil jatuh ke sungai dan tenggelam.
"Kerugian
materil 4 unit mobil tenggelam," kata Kepala Pusat Data Informasi dan
Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) DR Sutopo Purwo
Nugroho dalam keterangan tertulisnya kepada detikcom, Sabtu
(26/11/2011).
Tak hanya itu, data sementara yang dikumpulkan
BNPB, 6 orang tukang/petugas tercebur (hilang) sesaat setelah runtuhnya
jembatan. Maklum, sebelum runtuh para petugas tengah memperbaiki
jembatan yang melintang di atas Sungai Mahakam tersebut. Nah, selama
perbaikan jembatan, lalu lintas di jembatan tersebut tidak ditutup.
"Selama
perbaikan jembatan tidak ditutup, sehingga dengan lalu lintas yang ada
tidak kuat dan ambrol tadi siang," sambung Sutopo.
Disampaikan
Sutopo, perbaikan yang dilakukan di jembatan yang menghubungkan Kota
Tenggarong dengan Tenggarong Seberang adalah pengencangan-pengenduran
baut. Tiba-tiba saja tali putus dan secara berantai tali jembatan yang
lain juga putus. Runtuhnya jembatan terjadi hanya dalam waktu 30 detik.
"Untuk
mengetahui kepastian penyebab runtuhnya jembatan BNPB telah meminta
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk melakukan audit
teknologi pada jembatan tersebut," kata Sutopo.
Jembatan Mahakam
membentang antara Tenggarong dan Tenggarong Seberang, Kalimantan Timur.
Jembatan tersebut merupakan salah satu penghubung penting jalur lintas
darat Samarinda dengan Balikpapan, Kalimantan Timur. Peristiwa runtuhnya
jembatan ini terjadi pada 16.20 WITA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar